Jenis tren
Tren dapat
didefinisikan sebagai arah specific pergerakan harga. Hal ini penting
untuk dipantau untuk trading sebuah market. Banyak trader terkadang
membuat rumit pengenalan tren yang harusnya sejelas dan sederhana
mungkin.
Tren harga adalah kecenderungan arah pergerakan harga dalam kurun waktu
tertentu. Dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu dan arah
pergerakan.
1. Durasi Tren
Primary (Jangka Panjang) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu
yang lebih lama, biasanya bertahan lebih dari satu tahun. Intermediate
(Jangka Menengah) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu menengah,
biasanya lebih dari 3 minggu hingga beberapa bulan. Minor (Jangka
Pendek) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu yang lebih pendek,
dari satu hari hingga beberapa minggu.
2. Arah Tren
Pergerakan harga baik primary, intermediate atau minor, biasanya
cenderung menuju ke arah yang sama. Dalam analisa teknikal, tren sangat
mudah dikenali dengan memahami 4 istilah dibawah ini:
- Higher high (HH); puncak harga tertinggi
- Higher low (HL); lembah yang lebih tinggi dari sebelumnya
- Lower high (LH); puncak yang lebih rendah dari sebelumnya
- Lower low (LL); lembah yang lebih rendah dari sebelumnya{break}
1. Uptrend (Tren naik)
Sederetan higher High (HH) dan Higher Low (HL). Atau dengan bahasa
lain, adalah pergerakan harga yang berulang kali membentuk puncak dan
lembah yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Gambar 1 tren naik.
2. Downtrend (Tren turun)
Sederetan Lower High (LH) dan Lower Low (LL). Atau, secara berulang
membentuk puncak dan lembah yang lebih rendah dibanding sebelumnya.
Gambar 2 Downtrend
3. Sideways (Konsolidasi)
Harga yang tidak membentuk sederetan HH, HL atau LH, LL. Atau harga yang secara berulang diperdagangkan dalam area yang sama.
Gambar 3 Sideways {break}
Penentuan tren
1. Peak & Trough analysis
Suatu tren dapat dikatakan telah terjadi ketika sudah membentuk puncak
(peak) & lembah (trough) paling sedikit dua kali ke arah yang sama.
Misalnya, jika terjadi dua kali kenaikan peak & trough (P&T),
maka tren naik dapat dikatakan dimulai, seperti yang diilustrasikan pada
gambar 4.
Gambar 4 Awal tren naik
Dan sebaliknya, jika terjadi dua kali penurunan P&T, tren turun mendapatkan sinyal. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Awal tren menurun {break}
2. Garis tren (Trend Line)
Tren juga dapat dikenali melalui penggunaan garis yang
dihubungkan antara titik tertinggi atau terendah suatu pergerakan harga.
Proses penentuan tren melalui garis ini hanya dapat dilakukan jika
terdapat dua titik yang dapat dihubungkan. Dalam tren naik misalnya,
terdapat dua kali kenaikan trough atau dua kali penurunan peak dalam
tren turun. Simak gambar 6 dan 7.
Gambar 6 Pemotongan garis uptrend
Ketika harga memecah garis tren, hal ini adalah sinyal pertama bahwa akan ada pembalikan tren.
Gambar 7 Pemotongan garis downtrend {break}
Support & resistance
Support adalah level dibawah harga sekarang yang memiliki kekuatan beli
cukup besar sehingga mampu menahan penurunan harga lebih jauh.
Resistance adalah level diatas harga sekarang yang memiliki kekuatan
jual cukup besar sehingga mampu menahan kenaikan harga lebih lanjut.
Gambar 8 Resistance berubah menjadi Support
Support dan resistance merupakan level
tahanan, keduanya berfungsi sebagai penghambat kecepatan harga. Jika
level tersebut terlewati maka harga akan membentuk level support atau
resistance yang baru. Biasanya level resistance yang berhasil terlewati
akan menjadi level support bagi pergerakan selanjutnya, demikian juga
bagi level support yang terlewati, biasanya akan menjadi resistance bagi
pergerakan harga selanjutnya.
Support dan resistance dapat diidentifikasi dengan menggunakan garis
trend. Normalnya garis tren diletakkan pada harga terendah atau harga
tertinggi sebelumnya.
Gambar 9 Tambahan Resistance dan Support
Dalam gambar 9,
terdapat contoh lain support dan resistance yang terjadi pada
Poundsterling. Anda akan menemukan level support dan resistance yang
dominan pada saat harga mengalami trading range atau hanya bergerak
dalam area terbatas dalam waktu yang cukup panjang. Namun begitu level
berhasil ditembus, umumnya pergerakan besar menyusul kemudian. Dalam
kata lain, trading range biasanya terjadi sebelum pergerakan
besar.{break}
Pola harga
Tren umumnya tidak berubah secara langsung dan tiba-tiba. Biasanya
terdapat periode transisi sebelum perubahan tersebut terjadi. Dan selama
masa transisi tersebut harga melakukan pergerakan membentuk formasi
yang memiliki ciri-ciri tertentu yang mudah dikenali.
Formasi-formasi tersebut biasanya di diklasifikasikan sebagai reversal
pattern dan continuation pattern. Namun implikasi dari berlanjut atau
berbaliknya harga setelah menyelesaikan formasi tersebut umumnya
tergantung pada ke arah mana breakout terjadi.
Dalam buku ini, kita hanya akan membahas dua pola harga yang paling umum terjadi dan memiliki efek paling tinggi.
1. Head and Shoulder
Yang pertama Head and Shoulder Pattern, sesuai namanya, adalah formasi
yang mirip dengan bentuk kepala dan bahu, yang memiliki implikasi
reversal. Pola ini merupakan salah satu pola klasik yang memiliki
validitas tinggi.
Gambar 10 Pola Head & Shoulder
Gambar 10 adalah contoh formasi pola
‘head and shoulders’ yang harus memiliki dua bahu (A dan C), dan kepala
yang harus lebih tinggi dibanding kedua bahu.
Breakout terjadi ketika harga setelah membentuk bahu kanan (C) menembus
garis neckline. Pergerakan harga setelah breakout tergantung jarak
antara kepada dan neckline.
{break}
Efek: Umumnya reversal, berdasarkan arah breakout terjadi
Sebagai contoh, bisa dilihat pada gambar 11. Setelah bahu kiri tercipta
pada Juni dan Juli 2007, Poundsterling berhasil menciptakan high baru
dan pola head tercipta [ada Agustus-Desember 2007. Harga kemudian turun
lagi ke neckline and menciptakan shoulder kanan dari Maret sampai
Agustus 2008. Polanya lengkap setelah harga memecah neckline pada
tanggal 13 Agustus 2008. Harga mulai tren kebawah sejauh yang
diindikasikan panah merah, yang juga merupakan jarak head dan neckline.
and neckline.
Gambar 11, Reversal Head and Shoulder pada GBP daily
2. Triangle
Triangle adalah pola harga sideway yang berbentuk segitiga, dimana kedua
garis trend bergerak saling mendekati, dan diikuti oleh harga yang
membentuk sederetan lower high dan atau higher low. Triangle memiliki
banyak tipe, diantaranya symetrical, ascending dan descending, yang
berbeda dari sisi klasifikasinya.
Efek: Melanjutan tren atau reversal
Untuk lebih memudahkan, bahwa hampir seluruh pola harga akan bergerak sesuai arah breakoutnya masing-masing.
{break}
Gambar 12, Triangle berlanjut (continuation) Gambar 13, Triangle berbalik arah (reversal)
Dalam gambar 12,
setelah harga menyempurnakan formasi triangle, dan kemudian melakukan
penetrasi ke garis triangle bagian atas. Harga bergerak sesuai dengan
arah breakout. Demikian juga pada gambar 13, harga bergerak kearah
breakout tetapi merupakan reversal tren yang sedang berjalan.
Gambar 14 Euro H1, Breakout ke bawah
Euro H1 membentuk pola symetrical
triangle dengan bearish breakout seperti yang diilustrasikan oleh gambar
14, kemudian harga dengan cepat kembali ke area awal pembentukan pola.
Dalam Time frame lebih besar (H4), setelah breakout tersebut, Euro
kemudian membentuk pola symetrical triangle yang lebih besar, namun
membentuk bullish breakout (gambar 15).
Gambar 15 Euro H4, Breakout ke bawah
Review
- Tren didefinisikan sebagai
kecenderungan pergerakan harga dan dapat diklasifikasikan berdasarkan
jangka waktu dan arah bergeraknya.
- Tren dapat dikenali melalui posisi puncak dan lembahnya, menggunakan garis tren atau melalui indikator.
- Pola harga dapat diklasifikasikan
ke dalam 2 model, yang pertama adalah pola berlanjut, dan kedua adalah
pola reversal atau pembalikan arah.
- Umumnya efek yang dihasilkan oleh pola harga mengikuti arah breakout-nya.